Dalam buku ini Marsekal (Purn) Chappy Hakim menuliskan beberapa artikel-artikel tentang kedirgantaraan pertama-tama merupakan soal kedaulatan dan kebanggaan sebagai sebuah bangsa, bahkan persoalan keamanan nasional. Di berbagai artikel, beliau mengingatkan perlunya perencanaan dan pembagian yang jelas antara penerbangan sipil dan militer. Beliau juga mengingatkan perlunya kedisiplinan. Alasannya, dunia penerbangan berhubungan dengan teknologi tinggi yang mensyaratkan kedisiplinan dan zero tolerance terhadap kesalahan.

Salah satu contoh dari artikel beliau berisi tentang FIR Singapura yang mencakup Wilayah Teritorial Kedaulatan NKRI. FIR Singapura berada di wilayah udara di atas Kepulauan Riau dan Natuna yang berada di bawah kendali pengelolaan otoritas penerbangan Singapura. Hal ini berlangsung dan tertuang dalam agreed minutes atau notula dari South East Asia Regional Air Navigation Meeting (SEA RAN Meeting) 1948. Dengan kondisi yang seperti itu, beberapa kesulitan dihadapi dalam penerbangan operasi dan latihan pesawat terbang Indonesia.

Dalam kondisi seperti ini, operasi penerbangan Indonesia di wilayah udara tersebut menghadapi banyak keterbatasan yang menyulitkan, bahkan merugikan. Baik dari sisi ekonomi, politik dan militer. Contohnya bagi penerbangan militer, berkaitan dengan penerbangan latihan dan operasi pesawat terbang TNI, terutama TNI Angkatan Udara, di wilayah tersebut. Sebuah wilayah yang berbatasan dengan banyak negara dan memiliki potensi konflik yang sangat besar.

• JUDUL             : DEFENCE AND AVIATION
• PENGARANG : MARSEKAL TNI (PURN) CHAPPY HAKIM
• PENERBIT      : PENERBIT BUKU KOMPAS
• RESUME         : LETDA PNB JATI