
RESUME MENJAGA IBU PERTIWI & BAPAK ANGKASA
Generasi muda dewasa ini tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang wawasan kebangsaan, termasuk tentang kewajiban bela negara dan atau wajib militer serta pengertian-pengertian yang berhubungan dengan pertahanan keamanan negara dan angkatan perang. Penulis berupaya memberikan gambaran umum tentang pertahanan keamanan negara dalam arti luas agar mudah dipahami masyarakat sehingga dapat memahami arti sesungguhnya. Hal lainnya adalah masalah pertahanan keamanan negara tidak, atau bahkan jarang sekali, menjadi topik pembicaraan di kalangan para pemuda. Sebagai contoh sederhana, di Indonesia, masyarakat tidak mengenal wajib militer, garda nasional, mobilisasi umum, national service dan pasukan cadangan, atau apa pun yang bcrhubungan dengan kewajiban bela negara. “Padahal program wajib militer utau sejenisnya adalah sebuah program yang biasa dilaksanakan oleh negara-negara yang telah maju kesadaran berbangsanya. Wajib militer dan pembcntukan pasukan cadangm seharusnya menjadi bagian dari pcmbangunan karakter anak-anak remaja yang mulai beranjak dewasa,” tegas Penulis. Penulis mencoba menceritakan bahwa dahulu, Indonesia pernah menerapkan kegiatan bela negara di berbagai perguruan tinggi yang disebut “Wajib Latih Mahasiswa (Walawa” atau Reserve Officer Training Centre. Program yang dilalui mahasiswa baru yang mengarah pada kesadaran berbangsa dan bernegara serta pengenalan masalah bela negara. Dalam program itu, para mahasiswa yang menjadi peserta berkenalan dengan banyak hal terkait permasalahan pertahanan dan keamanan, serta tanggung jawab bela negara. Sayangnya, program Walawa sekarang ditiadakan.
Pada bab pendahuluan, penulis mencoba menguraikan pengertian umum dari pertahanan dan keamanan negara, termasuk mengenai tujuan negara dan perencanaan strategis yang memengaruhinya. Sementara pada bab kedua akan diuraikan hubungan antara kemajuan teknologi dan pertahanan semesta (total defense), berserta beberapa contoh yang diharapkan dapat memudahkan pengertian mengenai pertahanan dan keamanan. Kemudian pada bab ketiga, penulis mengajak pembaca melihat sejenak dinamika lingkungan di sekitar Indonesia dalam kaitannya dengan masalah pertahanan dan keamanan negara. Selanjutanya pada bab keempat, penulis berdiskusi tentang wujud sebuah angkatan perang diuraikan dengan lebih mendetail. pada bab kelima, ia mengemukakan masalah yang tidak dapat dilepaskan dari pertahanan dan keamanan negara, yakni keberadaan dan peran industri pertahanan strategis. Pada bab akhir, yakni bab 6, mengakhirinya dengan kesimpulan beserta saran dan juga penutup.
Maka sebagai kesimpulan akhir dari resensi ini, Penulis menggarisbawahi tiga hal mendasar yang menjadi saran dalam rangka menumbuhkan wawasan kebangsaan dan semangat bela negara bagi generasi muda. “Harapan ke depan memang akan selalu bertumpu pada generasi muda penerus bangsa,” demikian tegas Penulis.
Pertama, Penulis mengusulkan kepada pemerintah agar perlu dan penting menerapkan kurikulum “bela negara”. Hal ini berdasarkan pada berbagai temuan yang menyebutkan bahwa posisi Pancasila sebagai dasar berdirinya NKRI sudah bergeser. Dalam laporan BBC Indonesia 18 February 2012 disebutkan anak-anak muda indonesia makin radikal. Peniliti dari LIPI, Anas Saidi menegaskan kalangan anak muda Indonesia makin mengalami radikalisasi secara ideologis dan makin tak toleran, sementara perguruan tinggi banyak dikuasai oleh kelompok garis keras. Penyebab, lanjut Anas, Proses Islamisasi dilakukan secara tertutup sehingga tertutup pada pandangan lainnya.
Kedua, Penulis mengusulkan agar pergantian Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) meskipun tetap berdasarkan hak prerogatif presiden, namun harus tetap mengikuti mekanisme rotasi antar matra. Artinya Panglima harus ditunjuk secara bergantian dari ketiga matra yakni darat, laut dan udara, sehingga tidak dimonopoli oleh satu matra.
Ketiga, karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari Darat, Laut dan Udara, maka peningkatan anggaran harus dilakukan pada setiap matra. Artinya, bila anggaran pada matra angkatan darat ditingkatkan, porsi anggaran bagi matra yang lain juga harus ditingkatkan. Meski dengan catatan tidak harus sama.
- JUDUL : MENJAGA IBU PERTIWI & BAPAK ANGKASA
- PENGARANG : MARSEKAL TNI (PURN) CHAPPY HAKIM
- PENERBIT : PENERBIT BUKU KOMPAS
- RESUME : LETTU PNB NATA